August 25, 2009

Nyanyian Neraka

Oleh:

Dr. H. Rusli Hasbi, MA

Dosen Ushul Fiqh Fakultas Dirasah Islamiyyah UIN Jakarta



Kajian kali ini tentang betapa berat dan keras siksaan neraka yang dipersiapkan Allah untuk orang-orang yang ingkar dan membangkang Allah dan Rasul-Nya.
  • Kapasitas dan Volume Neraka
Neraka memiliki daya tampung yang sangat besar. Jika seluruh penduduk bumi dimasukkan ke dalamnya, maka hal itu tidak akan membuat daya tampungnya berkurang. Hal ini sebagaimana diceritakan dalam Al-Qur’an:

يَوْمَ نَقُولُ لِجَهَنَّمَ هَلِ امْتَلَأْتِ وَتَقُولُ هَلْ مِنْ مَزِيدٍ

Artinya: “(Dan ingatlah akan) hari (ketika) Kami bertanya kepada neraka, “Apakah kamu sudah penuh?” Dia menjawab, “Masih adakah tambahan lagi?” (QS Qaf[50]: 30)
Kalau begitu Jahannam itu haus kepada para penjahat dunia. Dalam hadits juga disebutkan tentang volume neraka yang hanya dapat ditembus dengan rentang waktu yang sangat panjang.
  • Ukuran dan Berat Neraka Jahannam
Hadits berikut memberikan kita gambaran tentang ukuran neraka Jahannam:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بن مسعود رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُؤْتَى بِجَهَنَّمَ يَوْمَئِذٍ لَهَا سَبْعُونَ أَلْفَ زِمَامٍ مَعَ كُلِّ زِمَامٍ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ يَجُرُّونَهَا. (رواه مُسْلِمٌ)

Artinya: Dari Ibnu Mas’ud ra. ia berkata ”Rasulullah SAW bersabda: “Pada hari kiamat neraka Jahannam itu akan didatangkan dengan menggunakan 70 ribu kendali (tali kekang). Tiap-tiap kendali ditarik oleh 70 ribu malaikat”. (HR Muslim)
Hadits ini shahih. Neraka Jahannam akan didatangkan, dibawa atau digotong dengan 70 ribu kendali. Setiap kendali ditarik oleh 70 ribu malaikat. Jika kita kalikan 70.000 kendali dengan 70.000 malaikat maka kita ketahui bahwa 4.900.000.000 (empat milliar sembilan ratus juta) malaikat akan bekerja menarik neraka Jahannam. Sebagai perbandingan, dalam hadits shahih lainnya matahari yang ada di dunia ini (yang dikenal paling besar dalam tata surya) ditarik delapan malaikat saja.
Berdasarkan nash di atas, kita dapat pahami bahwa Jahannam itu bukanlah neraka yang mudah untuk dihadirkan. Ia adalah neraka paling ganas, paling luas dan berat sehingga untuk mendatangkannya dibutuhkan waktu, tenaga, dan kerja keras para malaikat. Neraka Jahannam dipersiapkan sebagai tempat untuk menghukum para penjahat dunia, yaitu mereka yang melanggar peraturan Allah dan tidak mengindahkan larangan-Nya.
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Ketika kami sedang bersama-sama Rasulullah SAW tiba-tiba terdengar suara gemuruh. Beliau bertanya, “Apakah kamu tahu bunyi apakah ini?” Kami menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Beliau bersabda, “Ini adalah suara batu yang dilemparkan ke dalam neraka sejak tujuh puluh tahun yang lalu. Batu itu baru sampai ke dasar neraka, maka kalian mendengar suara gemuruhnya”. (Muttafaqun ‘Alaihi)
Diperlukan waktu selama 70 tahun untuk bisa menembus dasar neraka Jahannam. Terbayangkah oleh kita kapasitas dan volume yang sebenarnya dari neraka? Hanya Allah-lah yang memiliki pengetahuan tentang itu.


  • Temperatur Api Neraka

وعن النعمان بن بشير رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قال سمعت رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم يقول: إن أهون أهل النار عذاباً يوم القيامة لرجل يوضع في أخمص قدميه جمرتان يغلي منهما دماغه، ما يرى أن أحداً أشد منه عذاباً وإنه لأهونهم عذابا.(متفق عَلَيْهِ)

Artinya: Dari Nu’man bin Basyir ra. ia berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya seringan-ringan siksa ahli neraka pada hari kiamat ialah seseorang yang di bawah kedua tumitnya diletakkan dua bara api yang dapat mendidihkan otaknya. Sedangkan ia berpendapat tidak ada seorang pun yang lebih berat siksaannya daripada itu, padahal itu adalah siksaan yang paling ringan bagi ahli neraka”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Tidak ada yang sanggup mengukur temperatur neraka. Hanya Allah yang Mahatahu. Kalau ditaruh di bawah kedua telapak kaki saja bara api neraka bisa mendidihkan otak manusia, bagaimana pula rasanya kalau kita dimasukkan langsung ke dalam lautan api tersebut. Wa’iyazubillah. Suhu api dunia tidak akan pernah menyamai panasnya api neraka. Sumber api dunia berasal dari bagian kecil dari bara api neraka yang sudah melalui proses pendinginan yang panjang. Sebelum diturunkan ke dunia, bara api tersebut direndam terlebih dahulu di tujuh lautan selama tujuh hari tujuh malam. Setelah apinya padam dan menjadi dingin, baru bara tersebut diturunkan ke dunia untuk kebutuhan umat manusia. Coba bayangkan kalau kita disiksa di dalam lautan api neraka dengan temperatur aslinya (tanpa proses pendinginan) .


  • Siksaan Sesuai dengan Tingkat Kesalahan

عن سمرة بن جندب رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أن نبي اللَّه صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم قال: منهم من تأخذه النار إلى كعبيه، ومنهم من تأخذه إلى ركبتيه، ومنهم من تأخذه إلى حجزته، ومنهم من تأخذه إلى ترقوته. (رواه مُسْلِمٌ)

Artinya: Dari Samurah bin Jundub ra. ia berkata: Nabi SAW bersabda, “Di antara ahli neraka ada yang disiksa dengan api sebatas mata kakinya, sebatas kedua lututnya, sebatas pusarnya dan ada pula yang disiksa dengan api sebatas bahunya”. (HR.Muslim)
Siksaan yang ditimpakan kepada ahli neraka bervariasi sesuai dengan tingkat kesalahan atau besaran dosa yang dilakukan semasa di dunia. Batasan minimalnya adalah tumit, kemudian lutut, lalu pusar, dan yang terakhir adalah bahu. Bagi pelaku kesalahan ringan, Allah akan membakarnya sampai ke tumit. Bagi pelaku kejahatan yang lebih berat, seperti penzina, pembunuh, penyebar fitnah, pencuri, pemerkosa, maka Allah akan menghukumnya dengan siksaan yang lebih berat pula. Semua ahli neraka akan disiksa sesuai tingkat kesalahannya. Tetapi kenapa kepala ditinggalkan dan luput dari siksaan? Kepala disisakan untuk dapat merasakan pedih dan sakitnya azab Allah tersebut, untuk berfikir dan menyesali apa yang telah diperbuat selama di dunia. Coba bayangkan, bara api kecil di bawah telapak kaki, ringan, sebesar biji sawi, dapat mendidihkan otak kita. Bagaimana kalau kita dibakar sampai ke tumit, lutut, pusar bahkan bahu? Hadits yang meriwayatkan tentang hal ini bukanlah hadits palsu. Hadits ini benar dan kuat.

  • Tahap Awal Azab (sebelum diadili)

عن ابن عمر رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُما أن رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم قال: يقوم الناس لرب العالمين حتى يغيب أحدهم في رشحه إلى أنصاف أذنيه (متفق عَلَيْهِ)

Artinya: Dari Ibnu Umar ra. ia berkata: Rasulullah SAW bersabda, “Di kala manusia berdiri menunggu panggilan Tuhan semesta alam, ada salah seorang di antara mereka yang terbenam dalam keringatnya sampai pada kedua daun telinganya”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Pada waktu manusia berdiri dalam antrian menunggu panggilan Tuhan semesta alam, ada salah seorang di antara mereka yang terbenam dalam keringatnya sampai kedua daun telinganya. Mereka semua berdiri menunggu panggilan Allah yang akan menentukan nasibnya, apakah masuk surga atau dilempar ke dalam neraka. Semua manusia dalam kondisi bercampur-baur (laki-laki, perempuan, kulit hitam, kulit putih) semua dalam kondisi sibuk memikirkan nasib dirinya sendiri.
Tetapi di saat yang sama akan terlihat dua pemandangan yang berbeda. Ada yang tersenyum dengan wajah berseri-seri dan ada pula yang wajahnya tertunduk dengan penuh kehinaan. Kelompok pertama adalah mereka yang beriman dan beramal shaleh di dunia dan yakin bahwa syurgalah tempat mereka kembali. Kelompok kedua adalah mereka yang semasa di dunia sibuk dengan kemaksiatan. Kelompok kedua begitu takut, sedih dan malu karena mereka sudah diisyaratkan oleh Allah menuju neraka Jahannam. Keringat mereka meliputi diri mereka sehingga ada yang tenggelam bersama keringat mereka sendiri.
Allah berfirman dalam surat ‘Abasa ayat 33-42:

فَإِذَا جَاءَتِ الصَّاخَّة(33) ُيَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ أَخِيه(34) وَأُمِّهِ وَأَبِيهِ(35) وَصَاحِبَتِهِ وَبَنِيهِ(36) لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ يَوْمَئِذٍ شَأْنٌ يُغْنِيهِ (37) وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ مُسْفِرَةٌ(38) ضَاحِكَةٌ مُسْتَبْشِرَةٌ(39) وَوُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ عَلَيْهَا غَبَرَةٌ(40) تَرْهَقُهَا قَتَرَةٌ(41) أُولَئِكَ هُمُ الْكَفَرَةُ الْفَجَرَةُ(42)

Artinya: Dan apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua), pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istri dan anak-anaknya. Setiap orang pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya. Banyak muka pada hari itu berseri-seri, tertawa dan bergembira ria. (Dan) banyak (pula) muka pada hari itu tertutup oleh debu dan kegelapan. Mereka itulah orang-orang kafir lagi durhaka’. (QS.’Abasa [80]: 33-42)


Kesimpulan
Tidak ada jalan keluar bagi kita untuk menghindari siksaan neraka kecuali dengan tunduk dan patuh kepada Allah SWT. Apapun kesibukan kita di dunia, bagaimanapun kondisi kita saat ini, hanya kepada-Nyalah kita wajib mendekatkan diri. Faktor kemiskinan, kekayaan, jabatan, usia, dan kondisi rumah tangga bukan penghalang untuk dekat dan beribadah kepada-Nya. Bagi orang yang tidak mampu mengerjakan banyak ibadah, seperti tidak sanggup bangun malam, tidak bisa banyak beristighfar, tidak mampu berlama-lama dalam shalat, ataupun tidak sempat memperbanyak bacaan Al-Quran, mereka hendaknya mengerjakan semua itu sesuai kemampuan dengan terus memperkecil porsi kemaksiatan. Meninggalkan kemaksiatan saja sudah merupakan ibadah. Begitu juga kalau kita tidak mampu berinfak dengan harta. Berikan tenaga ataupun pemikiran. Sekecil apapun manfaat yang kita sebarkan akan membuat kita mengisi kehidupan ini dengan kebaikan.
Selanjutnya bersyukurlah karena kita masih diberi kesempatan bertaubat oleh Allah. Kalau mungkin kita punya kesalahan, mungkin dulu kita tidak tahu, bertaubatlah secepatnya. Bentuklah diri kita menjadi contoh teladan bagi keluarga, kerabat, dan masyarakat. Semoga Allah menerima amal ibadah kita, menghapuskan segala dosa kita dan menjauhkan kita dari siksaan neraka. Amin…. (48/e)

No comments:

Post a Comment