August 31, 2009

Cybercrime-Illegal Contents

Sejalan dengan kemajuan teknologi informatika yang demikian pesat, melahirkan internet sebagai sebuah fenomena dalam kehidupan umat manusia. Internet, yang didefinisikan oleh TheU.S. Supreme Court sebagai: "international network of interconnected computers" (Reno v. ACLU, 1997), telah menghadirkan kemudahan-kemudahan bagi setiap orang bukan saja sekedar untuk berkomunikasi tapi juga melakukan transaksi bisnis kapan saja dan di mana saja.

Pada perkembangannya, ternyata penggunaan internet tersebut membawa sisi negatif, dengan membuka peluang munculnya tindakan-tindakan anti-sosial dan perilaku kejahatan yang selama ini dianggap tidak mungkin terjadi. Sebagaimana sebuah teori mengatakan: "crime is a product of society its self", yang secara sederhana dapat diartikan bahwa masyarakat itu sendirilah yang melahirkan suatu kejahatan. Semakin tinggi tingkat intelektualitas suatu masyarakat, semakin canggih pula kejahatan yang mungkin terjadi dalam masyarakat itu.

Kejahatan yang lahir sebagai dampak negatif dari perkembangan aplikasi internet ini sering disebut sebagai cybercrime. Walaupun jenis kejahatan ini belum terlalu banyak diketahui secara umum, namun The Federal Bureau of Investigation (FBI) dalam laporannya mengatakan bahwa tindak kejahatan yang dapat dikategorikan sebagai cybercrime telah meningkat empat kali lipat sejak tiga tahun belakangan ini.

Dalam beberapa literatur, cybercrime sering diidentikkan sebagai computer crime. TheU.S. Department of Justice memberikan pengertian computer crime sebagai:"…any illegal act requiring knowledge of computer technology for its perpetration, investigation, or prosecution". Pengertian lainnya diberikan oleh Organization of European Community Development, yaitu: "any illegal, unethical or unauthorized behavior relating to the automatic processing and/or the transmission of data". Andi Hamzah dalam bukunya Aspek-aspek Pidana di Bidang Komputer (1989) mengartikan: "kejahatan di bidang komputer secara umum dapat diartikan sebagai penggunaan komputer secara ilegal".

Dari beberapa pengertian di atas, computer crime dirumuskan sebagai perbuatan melawan hukum yang dilakukan dengan memakai komputer sebagai sarana/alat atau komputer sebagai objek, baik untuk memperoleh keuntungan ataupun tidak, dengan merugikan pihak lain. Secara ringkas computer crime didefinisikan sebagai perbuatan melawan hukum yang dilakukan dengan menggunakan teknologi komputer yang canggih (Wisnubroto, 1999). Kejahatan yang berhubungan erat dengan penggunaan teknologi yang berbasis utama komputer dan jaringan telekomunikasi ini dalam beberapa literatur dan prakteknya dikelompokan dalam beberapa bentuk, salah satunya adalah Illegal Contents. Dimana hal ini merupakan kejahatan dengan memasukkan data atau informasi ke internet tentang sesuatu hal yang tidak benar, tidak etis, dan dapat dianggap melanggar hukum atau mengganggu ketertiban umum. Sebagai contohnya adalah pemuatan suatu berita bohong atau fitnah yang akan menghancurkan martabat atau harga diri pihak lain, hal-hal yang berhubungan dengan pornografi atau pemuatan suatu informasi yang merupakan rahasia negara, agitasi dan propaganda untuk melawan pemerintahan yang sah, dan sebagainya.


Contoh Kasus :

Belakangan ini marak sekali terjadi pemalsuan gambar yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dengan cara mengubah gambar seseorang (biasanya artis atau public figure lainnya) dengan gambar yang tidak senonoh menggunakan aplikasi komputer seperti photoshop. Kemudian gambar ini dipublikasikan lewat internet dan ditambahkan sedikit berita palsu berkenaan dengan gambar tersebut. Hal ini sangat merugikan pihak yang menjadi korban karena dapat merusak image seseorang. Dan dari banyak kasus yang terjadi, para pelaku kejahatan ini susah dilacak sehingga proses hukum tidak dapat berjalan dengan baik.


Solusi :

  • Tidak memasang gambar yang dapat memancing orang lain untuk merekayasa gambar tersebut sesuka hatinya

  • Memproteksi gambar atau foto pribadi dengan sistem yang tidak dapat memungkinkan orang lain mengakses secara leluasa

  • Melakukan modernisasi hukum pidana nasional beserta hukum acaranya, yang diselaraskan dengan konvensi internasional yang terkait dengan kejahatan tersebut

  • Meningkatkan sistem pengamanan jaringan komputer nasional sesuai standar internasional

  • Meningkatkan pemahaman serta keahlian aparatur penegak hukum mengenai upaya pencegahan, investigasi dan penuntutan perkara-perkara yang berhubungan dengan cybercrime

  • Meningkatkan kesadaran warga negara mengenai masalah cybercrime serta pentingnya mencegah kejahatan tersebut terjadi

  • Meningkatkan kerjasama antar negara, baik bilateral, regional maupun multilateral, dalam upaya penanganan cybercrime, antara lain melalui perjanjian ekstradisi dan mutual assistance treaties yang menempatkan tindak pidana di bidang telekomunikasi, khususnya internet, sebagai prioritas utama.









BENALU



Benalu selain sebagai tanaman yang merugikan karena hanya menumpang hidup dari inangnya saja dan dapat membuat si inang tersebut mati karena supply makanan telah diambil oleh benalu tersebut ternyata benalu juga memiliki kasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti :

1. Amandel

Bahan :

- 1 rumpun benalu yang menempel pada jeruk nipis - adas palowaras secukupnya

- 3 gelas air

Cara membuat : setelah dicuci bersih potong benalu kecil-kecil dan rebus kedua bahan sampai mendidih. Setelah dingin saring dan minum 1 kali sehari ½ gelas.

2. Tumor dan Kanker

Bahan :

- 1-2 rumpun benalu yang menempel pada pohon teh

- 1 batang rumput alang-alang

- Adas palawaras secukupnya

- 3 gelas air

Cara membuat : setelah dicuci bersih potong benalu kecil-kecil dan rebus semua bahan sampai mendidih. Setelah dingin saring dan minum 1 kali sehari ½ gelas.

3. Gula Darah

Bahan :

- 1 rumput benalu yang menempel pada pohon kopi

- 3 gelas air

Cara membuat : setelah dicuci bersih potong benalu kecil-kecil dan rebus semua bahan sampai mendidih dengan menggunakan periuk tanah atau periuk kaca. Setelah dingin saring dan minum 3 kali sehari masing-masing 1 gelas. Lakukan secara teratur dan sesuaikan kondisi tubuh.

Catatan : jangan lupa berdoa memohon kesembuhan pada Allah dan konsultasi dengan dokter pribadi anda, dan selamat mencoba

August 30, 2009

INFORMASI PENERBANGAN GRATIS AL-JENAZAH AIRLINES LAYANAN PENUH 24 JAM

Bila kita akan ‘berangkat” dari alam ini ia ibarat penerbangan ke sebuah
tempat, dimana informasi tentangnya tidak terdapat dalam brosur
penerbangan, tetapi melalui Al-Qur’an dan Al-Hadist.

Di mana penerbangan bukan dengan Garuda Airlines, Singapore Airlines,
atau US Airlines, tetapi Al-Jenazah Airlines.

Di mana bekal kita bukan lagi tas seberat 23Kg, tetapi amalan kita didunia,
tak lebih, tak kurang.

Di mana bajunya bukan lagi Pierre Cardin, atau setaraf dengannya, akan
tetapi kain kafan putih.

Di mana pewanginya bukan Channel atau Polo, tetapi air biasa yang suci.
Di mana passport kita bukan Indonesia, British atau American, tetapi Al-Islam.
Di mana visa kita bukan lagi sekedar 6 bulan, tetapi ‘Laailaahaillallah’
Di mana pelayannya bukan pramugari jelita, tetapi Izrail dan lain-lain.
Di mana servisnya bukan lagi kelas business atau ekonomi, tetapi sekedar
kain yang diwangikan

Di mana tujuan mendarat bukannya Bandara Cengkareng, Heathrow Airport atau
Jeddah International, tetapi tanah pekuburan.

Di mana ruang menunggunya bukan lagi ruangan ber AC dan permadani, tetapi
ruang 2×1 meter, gelap gulita.

Di mana pegawai imigrasi adalah Munkar dan Nakir, mereka hanya memeriksa
apakah kita layak ke tujuan yang diidamkan.

Di mana tidak perlu satpam dan alat detector.
Di mana lapangan terbang transitnya adalah Al Barzah
Di mana tujuan terakhir apakah Syurga yang mengalir sungai di bawahnya
atau Neraka Jahannam.

Penerbangan ini tidak akan dibajak atau dibom, karena itu tak perlu
bimbang.
Sajian tidak akan disediakan, oleh karena itu tidak perlu merisaukan
masalah alergi atau halal haram makanan.

Jangan risaukan cancel pembatalan, penerbangan ini senantiasa tepat
waktunya, ia berangkat dan tiba tepat pada masanya.
Jangan pikirkan tentang hiburan dalam penerbangan, anda telah hilang
selera bersuka ria.
Jangan bimbang tentang pembelian tiket, ia telah siap di booking sejak
ruh anda ditiupkan di dalam rahim ibu.

YA…BERITA BAIK !!! Jangan bimbangkan siapa yang duduk di sebelah anda.
Anda adalah satu-satunya penumpang penerbangan ini.
Oleh karena itu bergembiralah selagi bisa! Dan sekiranya anda bisa!

Hanya ingat! Penerbangan ini datang tanpa ‘Pemberitahuan’ .
Cuma perlu ingat!! Nama anda telah tertulis dalam tiket untuk
Penerbangan. …
Saat penerbangan anda berangkat… tanpa doa Bismillahi Tawakkaltu ‘Alallah,
atau ungkapan selamat jalan.
Tetapi Inalillahi Wa Inna ilaihi Rajiuun….
Anda berangkat pulang ke Rahmatullah. Mati.
ADAKAH KITA TELAH SIAP UNTUK BERANGKAT?

‘Orang yang cerdas adalah orang yang mengingat kematian. Karena dengan
kecerdasannya dia akan mempersiapkan segala perbekalan untuk menghadapinya. ‘

Komodo National Park

Komodo National Park was established in 1980 and listed by UNESCO as a World Heritage Site in 1986. The total area of the park is 1,817 km², of which a third is terrestrial land areas, including the islands of Komodo, Rinca, Gili Mota, Nusa Kode and Padar, while the remaining area consists of marine waters, including coral reefs, sea grass beds, mangrove, and semi-enclosed bays.

Komodo National Park was established in 1980 and listed by UNESCO as a World Heritage Site in 1986. The total area of the park is 1,817 km², of which a third is terrestrial land areas, including the islands of Komodo, Rinca, Gili Mota, Nusa Kode and Padar, while the remaining area consists of marine waters, including coral reefs, sea grass beds, mangrove, and semi-enclosed bays.

After 10 years of work supporting the natural resources of Komodo National Park, The Nature Conservancy's Coral Triangle Centre (previously named South East Asia Centre for Marine Protected Areas) has successfully transferred its programme to a new eco-tourism development enterprise PT Putri Naga Komodo (PNK). This signifies the start of the Komodo Collaborative Management Initiative (KCMI), a path breaking model for saving Indonesia's national parks.

The new enterprise company is set up solely to develop eco-tourism, promote conservation activities, and to support natural resource management and park operations within the Komodo National Park. Although legally organised as a private company, PNK's charter provides that all revenues will be used to support the management and development of Komodo National Park and the development of alternative livelihoods and enterprises for local residents.

PNK is working closely with the Komodo National Park Authority, the District Government of West Manggarai, local communities, the tourism sector and other stakeholders. The goal is to implement an innovative and multi-disciplinary approach to achieve long-term financial sustainability of the park through professional park and conservtion management, sustainable eco-tourism development and destination marketing.

PNK-supported conservataion activities include a comprehensive set of biological monioring programmes for both the marine and terrestrial eco-systems of the park, including continuous assessment of resource use and tourism impacts. PNK will also undertake upgrading of eco-tourism infrastructure to improve safety and enhance the experience of those visiting the park.

The new company is Putri Naga Komodo or Dragon Princess, who in local legend was said to have given birth to twins - a human boy and a Komodo dragon, symbolising the essential identity of humans and nature. PNK has acquired a 30-year license from the Indonesian Ministry of Forestry to generate park revenues through the development and management of nature tourism in Komodo National Park. The new company is staffing up its key managerial positions while most of the Conservancy's Komodo Field Office staff have moved over to work with PNK.

To kick-start the project, PNK has obtained bridging funding from the World Bank's Global Environmental Facility. The 7 year US$ 5 million grant is provided through the World Bank's private sector financing arm, the International Finance Corporation (IFC) with matching funds from the Conservancy. By the end of the grant period (in 2012), it is expected that the park will be generating sufficient eco-tourism revenues to sustain ongoing management and conservation work.



Dragons On Land, Paradise Underwater

Approaching the islands of Komodo and Rinca on an Indonesian liveaboard boat, you will feel like one of the voyagers of old who gave fame to the islands by marking on a map "Here Be Dragons"!

Pygmy seahorse in Komodo - Indonesia - photo courtesy of Komodo Dancer

Few places enjoy Komodo's reputation for being a remote and inspiring place and diving Komodo and the surrounding area evokes the same feelings. These small, brown scorched-earth islands fringed with sandy beaches are lapped by the clear waves of the national park, where you may even see the dragons patrolling the beach or viewing you from a high rocky outcrop.

Unlike other parts of Indonesia, the reefs around the south of the islands have suffered relatively little damage from dynamite fishing. Much of the area now lies within the protection of the national park. The shallow reefs between Flores and the northern region however, were bombed in the past but are now recovering their former splendour. The affected area covers around 15% of the archipelago, and even here steep drop-offs and current-swept points offer excellent Komodo diving.

Besides the sheer excitement of simply being somewhere like Komodo, you are also cruising over some of the most exciting dive sites in Indonesia. The water is not always warm, in fact it can be decidedly cool. The seas are not always calm, in fact the currents can rage. But the abundance of pelagics, more critters and interesting macro-action than you could imagine, the dazzling colours and diversity, make diving here truly the stuff of legend.

Ambarawa

Ambarawa located in northwest edge of Rawa Pening, around 38 kms side town south Semarang. Encircled some big mounts ( G.Ungaran, G. Merbabu, G. Telomoyo, G Kelir) and some hills ( G.Kendalisodo, G. Potro, G. Kendil, G Gajah), makes district town of ex- this Kawedanan Ambarawa will hidden in base a giant frying-pan. most located Ngampin Countryside region west Kecamatan Ambarawa, abuts on Kecamatan Jambu. Center countryside ( countryside hall office) located in front of house Mbah Tajib, at point of 7° 15 ' 488" LS and 110° 23 ' 177" BT, that is precise 2 km westside zero Ambarawa, or 40 kms from town Semarang. Height at point of this is 486 m to sea surface.

Administratively included in region Kabupaten Semarang, Central Java Province. Geographically, its(the kilometre zero lays in 7°15 ' 278" LS and 110° 24 ' 195" BT, that is in bridge Kali Panjang with height of place of 500 m to sea surface.

Form of fisiografis region Desa Ngampin marginally divisible in 3 part; part of south ( train rail to a point countryside south) flat physiography with mean bevel < 3%, with main land use of wet ricefield dependant to rain and irrigation of simple. Partly small dry farmings and mixture garden.

Centered ( between train rails and roadway) physiography wavies until surging with bevel 3-15%. Main land use of settlement, mixture garden and dryland farming.

Upstate ( roadway to a point north countryside), surging physiography, hilly until having mount with bevel > 15%. Main land use of dryland farming in north boundary, and settlement and mixture garden around roadway.

August 27, 2009

Neraka Menurut 7 Agama

Terlepas dari benar atau tidaknya masalah dibawah ini gw cuma pengen posting aja karena menurut gw ini cukup menarik...
tapi cukup satu yang harus kita yakini yaitu bahwa neraka itu benar-benar ada dan jika kita tidak beriman dan bertakwa maka bersiaplah menghadapi derita yang tiada akhir.


Hampir semua gambar dan teks di bawah ini diambil dari blog Weekly World News. Neraka agama apa yang menurutmu paling menakutkan, paling kejam dan paling sadis hukumannya?
Gambar lukisan neraka versi 7 agama


1. Agama Kristen — Neraka dalam versi ajaran agama Kristen adalah di mana tubuh pendosa akan dibakar selama-lamanya dalam api abadi yang takkan pernah padam.


Neraka versi Kristen


2. Agama Jain — Agama asli orang India. Disebutkan bahwa agama ini memiliki versi neraka paling banyak: sampai 8 juta lebih jenisnya.


Neraka versi Jain


3. Agama Islam — Ditulis, manusia kelak harus melewati sebuah jembatan kecil bila ingin menuju surga. Kalau tidak berhasil, dia akan terjatuh dan masuk ke api neraka Jahannam.

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” — At-Tahrim [66]:6 [Wikipedia]


Neraka versi Islam


4. Agama Hindu — Pada akhirnya setiap manusia akan mengalami reinkarnasi; dia akan kembali hidup di bumi tetapi dalam wujuh tubuh manusia lain atau hewan. Sebelum reinkarnasi, manusia harus lebih dulu melewati hukuman neraka dari 21 macam jenisnya.


Neraka agama Hindu


5. Agama Buddha — Mempunyai 15 jenis neraka, dan tujuh diantaranya adalah neraka api.


Neraka versi Buddha


6. Agama Taoisme — Percaya bahwa neraka sebenarnya ada di dalam kuil itu sendiri, tapi di sana ada iblis-iblis yang siap menerkam para manusia pendosa dengan senjata tajam.


Neraka versi Taoisme


7. Agama Judaisme — Yahudi Ortodox percaya di neraka kelak tubuh manusia pendosa akan direbus atau dikuliti.


Neraka agama Yahudi

Tabel Sebelum Melakukan Hubungan

Sewaktu ngaskus ada postingan yang menarik dari "bang faris" yaitu tabel cara mendapatkan anak perempuan atau laki-laki berdasarkan umur ibu dan bulan saat melakukan hubungan



Selamat Mencoba Semoga Berhasil.....

Tabel Sebelum Melakukan Hubungan

Sewaktu ngaskus ada postingan yang menarik dari "bang faris" yaitu tabel cara mendapatkan anak perempuan atau laki-laki berdasarkan umur ibu dan bulan saat melakukan hubungan



Selamat Mencoba Semoga Berhasil.....

Kyai Roni Gobel Meninggal Saat Tarawih

GORONTALO, KOMPAS.com — Diduga karena kelelahan, seorang imam besar di Masjid Agung Baiturahim Gorontalo, Kyai Roni Gobel (67), meninggal saat shalat tarawih, Rabu (26/8) malam.

Sebelum jatuh, sang imam sempat mengimami shalat isya hingga selesai dan mengeluh sakit dada kepada imam lainnya di masjid tersebut. "Beliau mengeluh sakit dada dan minta air minum setelah shalat isya," kata imam Rasyid Kamaru.

Merasa tak mampu lagi mengimami shalat tarawih, Kyai Roni Gobel meminta imam Rasyid Kamaru menggantikannya hingga kemudian Kyai Roni jatuh pada saat rakaat keenam berlangsung.

Sang kyai sempat diangkat sejumlah jemaah ke ruangan yang berada di sebelah mimbar, sementara shalat tarawih tetap dilanjutkan hingga rakaat ke-20.

Ketua Takmirul Masjid Baiturahim, Hamzah Husen, mengatakan, seusai shalat tarawih, ia memeriksa kondisi Kyai Roni yang telah mengembuskan napas terakhir. "Saat kami periksa beliau 99 persen telah meninggal, namun kami belum berani mengumumkannya kepada jemaah masjid," katanya.

Peristiwa tersebut sempat menimbulkan kegaduhan dan kepanikan, ketika jemaah masjid melihat jenazah sang imam diangkat keluar masjid dan dibungkus kain putih. Jenazah Kyai Roni saat ini disemayamkan di rumah duka dan baru akan dikebumikan pada Kamis besok.

August 26, 2009

RINJANI NATIONAL PARK

This is my favorit place that I wanna go someday soon..Mt. Rinjani..
with a beautiful lake, nature, and panorama..


The national park extends over an area of 41,330 ha, with the surrounding protected forest covering 51,500 ha. Community based activities are conducted in conjunction with the Rinjani centre in Senaru. Mount Rinjani and Segara Anak Lake located in the north of Lombok 85 kilometers from Mataram.

Mt. Rinjani is the second highes peak in Indonesia standing at majestic 3726 meters, part of the celebrated ”ring of fire”. The dramatic landscape has been created over a millions of years of cone-building, violent explosions, and erosion. Forested slopes rising directly from the sea create their own weather pattern and act as water – collectors for the whole Lombok.

For the people of Lombok Sasak and Balinese alike, treat this mountain as a sacred place. They consider the Gods live at the summit of the mountain. One of the large craters called Segara Anak, located at 2000 meters above the sea level is the destination of many pilgrims, who make the annual trek up the step slopes in order to place offerings to the Gods in the lake it self. This magnificent crater lake now holds a new and active volcano, Mount Baru Jari which appeared this century. On the north side of the lake is a hot spring ( one of 4 Segara Anak hot springs found here) which is said to cure disease.

A model for echo tourism in Indonesia, It is trully an unforgetable experience to climb such impressive mountain as Rinjani and the 2 trek expeditions that offered and the spectacular scenery cwere contributing factors to Tinjani National Park winning the National Geographic World Tourism Award in 2004..



gO..gO..gO..!!!!

Fatahillah Museum


This museum is located at Jalan Taman Fatahillah No. 1, in down-town Jakarta and it is the oldest building in Jakarta. This building was originally used as Town Hall of Batavia, which was built and inaugurated in 1710. At first, activities in this building besides dealing with government affairs, also dealt with marriage, judicial and trade affairs, making people in the past know it as “Speaking Building”. After Indonesia gained its independence, the building was once used as Quarter of Military District 0503 of West Jakarta. Approaching 1970, it was preserved by Jakarta City Government and on April 4, 1974 it was officially made Museum of History of Jakarta.

The museum features the historical development of the city, using a display of various kinds of furniture, chinaware, a map of Jakarta from the 18th century, portraits of Batavia’s Governor General, European porcelains used by them, stoneware, old gravestones, kitchen utensils, coins, etc. There are among other, the replica of the Tugu Inscription from the age of Great King Purnawarman, forming evidence that the center of the Kingdom of Tarumanegara was located in around the seaport of Tanjung Priok. Further, the historical evidence of the age of Sunda Kelapa Harbour is represented by a map of the 16th century and the replica of the Padrao monument of the Portuguese. At The period of Jayakarta, and the beginning of the establishment of the City the Bronze cannon and through various drawings and maps of the 17th century. Collection of furniture of Betawi style from the 17th, 18th and 19th century is the richest collection and belongs to the most complete one in the world. This collection is very interesting since it’s reflects the association of the community of the City of Batavia with various cultural elements from Europe, especially Dutch, China, India and Indonesia.

An Old Portuguese cannon is in front of the museum with an inscription in Latin reading: Ex Me Ipsa Renata Sum (I am reborn from myself). Its exact origin is not known but people call the cannon “Si Jagur” and many believe that it possesses certain mystical powers. Childless women go there to make offerings of flowers, hoping to be blessed with children.

Jl. Taman Fatahillah No. 1 Central Jakarta • Ph.: 62-21 692 9101
Open : Tuesday – Sunday : 09.00 am – 03.00 pm
Closed : Monday/Public holiday

SETU BABAKAN



Setu Babakan is a great visage of the traditional life in Jakarta which is located in Srengseng Sawah district of South Jakarta.

A colourful kaleidoscope of tradition await every bisitor at this 66-hectare area known as Perkampungan Budaya Betawi or the Betawi Culture Preservation Village. Setu itself means a small lake used by the Betawis. As the name suggests, Setu Babakan is surrounded by an 18-hectare area of water which provides the tranquil setting for a meaningful and nuanced cultural exploration.Be prepared to get an awesome insight into the Betawi culture such as the lenong ( a traditional Betawi comedy play), topeng dance, Betawi traditional wedding and of course the iconic Ondel-ondel, a giant puppet dressed in a traditional Betawi costume with a colorful tinsel crown. In addition, explore a traditional Betawi house built back in the 1920s. Rent a duck boat to ride on the lake to complete your visit.

People here still speak the unique Betawi dialect, which is a conflation of Malay dialect influenced by the Balinese language for the grammar and Hokien Chinese for the vocabulary. Interact with the friendly Betawis and get up close and personal with their notable blend of music such as the Rebana, Keroncong and Samroh which are largely influenced by the Portuguese and Arabic.

Best time to visit is between June and July where special festivals are organised to commemorate Jakarta's anniversary.

August 25, 2009

Nyanyian Neraka

Oleh:

Dr. H. Rusli Hasbi, MA

Dosen Ushul Fiqh Fakultas Dirasah Islamiyyah UIN Jakarta



Kajian kali ini tentang betapa berat dan keras siksaan neraka yang dipersiapkan Allah untuk orang-orang yang ingkar dan membangkang Allah dan Rasul-Nya.
  • Kapasitas dan Volume Neraka
Neraka memiliki daya tampung yang sangat besar. Jika seluruh penduduk bumi dimasukkan ke dalamnya, maka hal itu tidak akan membuat daya tampungnya berkurang. Hal ini sebagaimana diceritakan dalam Al-Qur’an:

يَوْمَ نَقُولُ لِجَهَنَّمَ هَلِ امْتَلَأْتِ وَتَقُولُ هَلْ مِنْ مَزِيدٍ

Artinya: “(Dan ingatlah akan) hari (ketika) Kami bertanya kepada neraka, “Apakah kamu sudah penuh?” Dia menjawab, “Masih adakah tambahan lagi?” (QS Qaf[50]: 30)
Kalau begitu Jahannam itu haus kepada para penjahat dunia. Dalam hadits juga disebutkan tentang volume neraka yang hanya dapat ditembus dengan rentang waktu yang sangat panjang.
  • Ukuran dan Berat Neraka Jahannam
Hadits berikut memberikan kita gambaran tentang ukuran neraka Jahannam:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بن مسعود رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُؤْتَى بِجَهَنَّمَ يَوْمَئِذٍ لَهَا سَبْعُونَ أَلْفَ زِمَامٍ مَعَ كُلِّ زِمَامٍ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ يَجُرُّونَهَا. (رواه مُسْلِمٌ)

Artinya: Dari Ibnu Mas’ud ra. ia berkata ”Rasulullah SAW bersabda: “Pada hari kiamat neraka Jahannam itu akan didatangkan dengan menggunakan 70 ribu kendali (tali kekang). Tiap-tiap kendali ditarik oleh 70 ribu malaikat”. (HR Muslim)
Hadits ini shahih. Neraka Jahannam akan didatangkan, dibawa atau digotong dengan 70 ribu kendali. Setiap kendali ditarik oleh 70 ribu malaikat. Jika kita kalikan 70.000 kendali dengan 70.000 malaikat maka kita ketahui bahwa 4.900.000.000 (empat milliar sembilan ratus juta) malaikat akan bekerja menarik neraka Jahannam. Sebagai perbandingan, dalam hadits shahih lainnya matahari yang ada di dunia ini (yang dikenal paling besar dalam tata surya) ditarik delapan malaikat saja.
Berdasarkan nash di atas, kita dapat pahami bahwa Jahannam itu bukanlah neraka yang mudah untuk dihadirkan. Ia adalah neraka paling ganas, paling luas dan berat sehingga untuk mendatangkannya dibutuhkan waktu, tenaga, dan kerja keras para malaikat. Neraka Jahannam dipersiapkan sebagai tempat untuk menghukum para penjahat dunia, yaitu mereka yang melanggar peraturan Allah dan tidak mengindahkan larangan-Nya.
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Ketika kami sedang bersama-sama Rasulullah SAW tiba-tiba terdengar suara gemuruh. Beliau bertanya, “Apakah kamu tahu bunyi apakah ini?” Kami menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Beliau bersabda, “Ini adalah suara batu yang dilemparkan ke dalam neraka sejak tujuh puluh tahun yang lalu. Batu itu baru sampai ke dasar neraka, maka kalian mendengar suara gemuruhnya”. (Muttafaqun ‘Alaihi)
Diperlukan waktu selama 70 tahun untuk bisa menembus dasar neraka Jahannam. Terbayangkah oleh kita kapasitas dan volume yang sebenarnya dari neraka? Hanya Allah-lah yang memiliki pengetahuan tentang itu.


  • Temperatur Api Neraka

وعن النعمان بن بشير رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قال سمعت رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم يقول: إن أهون أهل النار عذاباً يوم القيامة لرجل يوضع في أخمص قدميه جمرتان يغلي منهما دماغه، ما يرى أن أحداً أشد منه عذاباً وإنه لأهونهم عذابا.(متفق عَلَيْهِ)

Artinya: Dari Nu’man bin Basyir ra. ia berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya seringan-ringan siksa ahli neraka pada hari kiamat ialah seseorang yang di bawah kedua tumitnya diletakkan dua bara api yang dapat mendidihkan otaknya. Sedangkan ia berpendapat tidak ada seorang pun yang lebih berat siksaannya daripada itu, padahal itu adalah siksaan yang paling ringan bagi ahli neraka”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Tidak ada yang sanggup mengukur temperatur neraka. Hanya Allah yang Mahatahu. Kalau ditaruh di bawah kedua telapak kaki saja bara api neraka bisa mendidihkan otak manusia, bagaimana pula rasanya kalau kita dimasukkan langsung ke dalam lautan api tersebut. Wa’iyazubillah. Suhu api dunia tidak akan pernah menyamai panasnya api neraka. Sumber api dunia berasal dari bagian kecil dari bara api neraka yang sudah melalui proses pendinginan yang panjang. Sebelum diturunkan ke dunia, bara api tersebut direndam terlebih dahulu di tujuh lautan selama tujuh hari tujuh malam. Setelah apinya padam dan menjadi dingin, baru bara tersebut diturunkan ke dunia untuk kebutuhan umat manusia. Coba bayangkan kalau kita disiksa di dalam lautan api neraka dengan temperatur aslinya (tanpa proses pendinginan) .


  • Siksaan Sesuai dengan Tingkat Kesalahan

عن سمرة بن جندب رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أن نبي اللَّه صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم قال: منهم من تأخذه النار إلى كعبيه، ومنهم من تأخذه إلى ركبتيه، ومنهم من تأخذه إلى حجزته، ومنهم من تأخذه إلى ترقوته. (رواه مُسْلِمٌ)

Artinya: Dari Samurah bin Jundub ra. ia berkata: Nabi SAW bersabda, “Di antara ahli neraka ada yang disiksa dengan api sebatas mata kakinya, sebatas kedua lututnya, sebatas pusarnya dan ada pula yang disiksa dengan api sebatas bahunya”. (HR.Muslim)
Siksaan yang ditimpakan kepada ahli neraka bervariasi sesuai dengan tingkat kesalahan atau besaran dosa yang dilakukan semasa di dunia. Batasan minimalnya adalah tumit, kemudian lutut, lalu pusar, dan yang terakhir adalah bahu. Bagi pelaku kesalahan ringan, Allah akan membakarnya sampai ke tumit. Bagi pelaku kejahatan yang lebih berat, seperti penzina, pembunuh, penyebar fitnah, pencuri, pemerkosa, maka Allah akan menghukumnya dengan siksaan yang lebih berat pula. Semua ahli neraka akan disiksa sesuai tingkat kesalahannya. Tetapi kenapa kepala ditinggalkan dan luput dari siksaan? Kepala disisakan untuk dapat merasakan pedih dan sakitnya azab Allah tersebut, untuk berfikir dan menyesali apa yang telah diperbuat selama di dunia. Coba bayangkan, bara api kecil di bawah telapak kaki, ringan, sebesar biji sawi, dapat mendidihkan otak kita. Bagaimana kalau kita dibakar sampai ke tumit, lutut, pusar bahkan bahu? Hadits yang meriwayatkan tentang hal ini bukanlah hadits palsu. Hadits ini benar dan kuat.

  • Tahap Awal Azab (sebelum diadili)

عن ابن عمر رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُما أن رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم قال: يقوم الناس لرب العالمين حتى يغيب أحدهم في رشحه إلى أنصاف أذنيه (متفق عَلَيْهِ)

Artinya: Dari Ibnu Umar ra. ia berkata: Rasulullah SAW bersabda, “Di kala manusia berdiri menunggu panggilan Tuhan semesta alam, ada salah seorang di antara mereka yang terbenam dalam keringatnya sampai pada kedua daun telinganya”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Pada waktu manusia berdiri dalam antrian menunggu panggilan Tuhan semesta alam, ada salah seorang di antara mereka yang terbenam dalam keringatnya sampai kedua daun telinganya. Mereka semua berdiri menunggu panggilan Allah yang akan menentukan nasibnya, apakah masuk surga atau dilempar ke dalam neraka. Semua manusia dalam kondisi bercampur-baur (laki-laki, perempuan, kulit hitam, kulit putih) semua dalam kondisi sibuk memikirkan nasib dirinya sendiri.
Tetapi di saat yang sama akan terlihat dua pemandangan yang berbeda. Ada yang tersenyum dengan wajah berseri-seri dan ada pula yang wajahnya tertunduk dengan penuh kehinaan. Kelompok pertama adalah mereka yang beriman dan beramal shaleh di dunia dan yakin bahwa syurgalah tempat mereka kembali. Kelompok kedua adalah mereka yang semasa di dunia sibuk dengan kemaksiatan. Kelompok kedua begitu takut, sedih dan malu karena mereka sudah diisyaratkan oleh Allah menuju neraka Jahannam. Keringat mereka meliputi diri mereka sehingga ada yang tenggelam bersama keringat mereka sendiri.
Allah berfirman dalam surat ‘Abasa ayat 33-42:

فَإِذَا جَاءَتِ الصَّاخَّة(33) ُيَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ أَخِيه(34) وَأُمِّهِ وَأَبِيهِ(35) وَصَاحِبَتِهِ وَبَنِيهِ(36) لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ يَوْمَئِذٍ شَأْنٌ يُغْنِيهِ (37) وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ مُسْفِرَةٌ(38) ضَاحِكَةٌ مُسْتَبْشِرَةٌ(39) وَوُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ عَلَيْهَا غَبَرَةٌ(40) تَرْهَقُهَا قَتَرَةٌ(41) أُولَئِكَ هُمُ الْكَفَرَةُ الْفَجَرَةُ(42)

Artinya: Dan apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua), pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istri dan anak-anaknya. Setiap orang pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya. Banyak muka pada hari itu berseri-seri, tertawa dan bergembira ria. (Dan) banyak (pula) muka pada hari itu tertutup oleh debu dan kegelapan. Mereka itulah orang-orang kafir lagi durhaka’. (QS.’Abasa [80]: 33-42)


Kesimpulan
Tidak ada jalan keluar bagi kita untuk menghindari siksaan neraka kecuali dengan tunduk dan patuh kepada Allah SWT. Apapun kesibukan kita di dunia, bagaimanapun kondisi kita saat ini, hanya kepada-Nyalah kita wajib mendekatkan diri. Faktor kemiskinan, kekayaan, jabatan, usia, dan kondisi rumah tangga bukan penghalang untuk dekat dan beribadah kepada-Nya. Bagi orang yang tidak mampu mengerjakan banyak ibadah, seperti tidak sanggup bangun malam, tidak bisa banyak beristighfar, tidak mampu berlama-lama dalam shalat, ataupun tidak sempat memperbanyak bacaan Al-Quran, mereka hendaknya mengerjakan semua itu sesuai kemampuan dengan terus memperkecil porsi kemaksiatan. Meninggalkan kemaksiatan saja sudah merupakan ibadah. Begitu juga kalau kita tidak mampu berinfak dengan harta. Berikan tenaga ataupun pemikiran. Sekecil apapun manfaat yang kita sebarkan akan membuat kita mengisi kehidupan ini dengan kebaikan.
Selanjutnya bersyukurlah karena kita masih diberi kesempatan bertaubat oleh Allah. Kalau mungkin kita punya kesalahan, mungkin dulu kita tidak tahu, bertaubatlah secepatnya. Bentuklah diri kita menjadi contoh teladan bagi keluarga, kerabat, dan masyarakat. Semoga Allah menerima amal ibadah kita, menghapuskan segala dosa kita dan menjauhkan kita dari siksaan neraka. Amin…. (48/e)

Detik-detik Wafatnya Rasulullah

Oleh:

Dr. H. Rusli Hasbi, MA

Dosen Ilmu Tafsir Fakultas Dirasah Islamiyyah UIN Jakarta



Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi Rasul pada usia 40 tahun dan menerima wahyu yang pertama sewaktu beliau berada di gua Hira’. Sejak itu beliau mulai berdakwah memperkenalkan ajaran Islam kepada penduduk Mekkah. Selama 13 tahun berkecimpung dalam dakwah, mempertahankan, dan memperjuangkan syiar Allah di Mekkah tidak sedikit tantangan dan rintangan yang beliau hadapi. Beratnya tantangan yang dihadapi menyebabkan beliau hijrah ke Madinah dan di sana beliau diterima dengan tangan terbuka. Beliau berdakwah di Madinah kurang lebih selama 10 tahun, sehingga akhirnya Islam menjadi agama yang sempurna dan diterima luas oleh masyarakat.


Masa Sakit
Akhirnya pada tahun 11 Hijrah, pada awal bulan Rabi’ul Awwal Rasulullah mulai sakit-sakitan. Meskipun dalam kondisi sakit beliau tidak pernah meninggalkan shalat berjamaah dengan para sahabat di masjid. Ini yang perlu kita garis bawahi. Dalam kondisi sakit pun Rasulullah tetap melakukan shalat berjamaah di masjid. Hal ini sangat berbeda dengan yang kita lakukan sekarang. Jangankan dalam kondisi sakit, ketika sehat pun kita sangat jarang berhubungan dengan masjid.

Sebenarnya Nabi telah memberikan isyarat kepada para sahabat bahwa sakitnya tersebut adalah sakit yang akan membawanya kapada kematian. Namun, para sahabat tidak menyadarinya kecuali Abu Bakar r.a. Suatu hari setelah shalat berjamaah beliau naik ke mimbar untuk menyampaikan sesuatu. Setelah memuji Allah dan berselawat kepada diri dan keluarganya, beliau berkata:
Innallaha khayyara ‘abdan baina ad-dunya wabaina ma ‘indahu. Fa ikhtara zalika al-’abdu ma ‘indallahi…. “Sesungguhnya Allah telah memberikan pilihan kepada seorang hamba untuk memilih antara kehidupan dunia dan apa yang ada di sisi-Nya di kehidupan akhirat. Hamba tersebut memillih apa yang ada di sisi Allah di kehidupan akhirat.”
Tidak satupun dari sahabat yang hadir mengerti bahasa yang disampaikan Nabi tersebut. Hanya Abu Bakar yang menangis tersedu-sedu karena hati dan perasaan beliau yang begitu dekat dengan Nabi. Hatinya berkata bahwa Nabi akan segera berpulang menghadap sang Khalik. Abu Bakar tahu bahwa hamba yang dimaksud adalah Nabi sendiri dan hari-hari beliau yang tersisa tinggal sedikit. Beberapa hari kemudian sakit Nabi bertambah parah dan beliau tidak sanggup lagi bangun dari tempat tidur. Nabi lalu meminta Abu Bakar untuk menjadi imam menggantikannya. Lihatlah betapa dalam kondisi sakit parah sekalipun Rasulullah tetap memikirkan umatnya.


Masa-masa Kritis
Di tengah masa-masa kritisnya, Nabi meminta izin kepada istri-istrinya untuk tinggal di tempat Aisyah, seorang istri yang paling disayangi di antara beberapa istri beliau. Beliau dirawat oleh Aisyah dan Fatimah putri kesayangannya. Fatimah adalah satu-satunya anak Nabi yang masih hidup pada waktu itu. Selama sakit, setiap hari Fatimah menjenguk ayahnya dan biasanya tiap kali ia memasuki kamar Nabi, beliau selalu berdiri menyambutnya dan mengajaknya duduk di sampingnya. Begitu besar cintanya kepada Fatimah. Di sini ada satu lagi pelajaran. Seorang Nabi berdiri menyambut kedatangan anaknya, bukan seperti kita yang tidak bergerak menunggu anak datang mencium tangan kita. Rasulullah tidak demikian, dia berdiri dan menghampiri anaknya yang datang.

Namun pada hari wafatnya Nabi tidak sanggup lagi untuk bangun menyambutnya. Akhirnya, Fatimah pun duduk di samping beliau. Nabi kemudian mengatakan sesuatu yang membuat Fatimah menangis, sesaat kemudian Nabi berkata-kata lagi dan kali ini Fatimah tersenyum. Di kemudian hari setelah Nabi wafat Fatimah ditanya tentang apa yang dibisikkan Nabi kepadanya. Fatimah berkata, “Ayah memberitahuku bahwa ini adalah sakitnya yang terakhir, akupun menangis karena sedih. Sesaat kemudian ayah mengatakan bahwa aku adalah orang pertama yang akan menyusulnya, lalu akupun tersenyum karena gembira”. Sungguh sebuah percakapan yang mengharukan antara ayah dan anak.

Pada saat sakaratul maut, Nabi berusaha menahan rasa sakitnya dengan mengusap-usap wajahnya dengan air yang tersedia dalam mangkok di sampingnya sambil berkata Allahumma a’inni ‘ala sakaratil maut ..”Ya Allah bantulah aku dalam menghadapi sakitnya sakaratul maut”. Saat itu kepala beliau berada dalam pangkuan Aisyah istrinya tercinta. Aisyah mendengar Rasul berujar bal ar-rafiq al-’ala (Hanya Tuhanku yang Maha Tinggi dan Agung). Dengan terharu Aisyah berkata, “Engkau telah diberikan pilihan dan inilah pilihanmu, demi Zat yang telah mengutusmu dengan kebenaran”. Sesaat kemudian Rasul pun menghadap sang Khalik dengan tenang dan diiringi oleh istri dan anaknya tercinta serta puluhan sahabat yang menunggu di luar rumah.


Setelah Rasulullah Meninggal
Berita wafatnya Nabi dengan segera menyebar ke masyarakat. Kaum muslimin berduyun-duyun mendatangi rumah Rasulullah dengan perasaan sedih, bingung dan histeris. Bahkan ada yang tidak bisa menerima dan percaya bahwa Nabi sudah tiada, termasuk Umar bin Khattab. Dengan menghunus pedang, Umar mengancam akan membunuh siapa saja yang mengatakan Rasulullah sudah meninggal. Umar histeris sambil mengatakan bahwa Nabi tidak meninggal tetapi Nabi hanya pergi sebentar menemui Allah dan akan kembali kepada umatnya, seperti yang terjadi ketika Nabi Musa bin Imran yang pergi meninggalkan kaumnya dan kembali lagi setelah 40 hari. Lihatlah betapa dalam rasa cinta sahabat terhadap Nabi. Wafatnya Rasulullah bisa menghilangkan akal sehat seorang Umar yang terkenal tegas dan keras.
Sesaat kemudian Abu Bakar masuk dan membuka kain penutup wajah Nabi, mengecupnya lalu menangis tersedu-sedu. Abu Bakar berkata, “Demi ayah dan ibuku, engkaulah yang terbaik dalam hidup dan matimu. Demi Zat yang jiwaku ada di tangan-Nya, Allah tidak akan pernah menyakitimu”. Itulah ungkapan hati dari seorang penasehat, sahabat, mertua, dan sekaligus pengikut setia.
Abu Bakar kemudian keluar rumah dan meminta kaum muslimin yang hadir untuk duduk. Mereka pun menurutinya, kecuali Umar r.a. yang masih belum bisa mengendalikan emosinya. Abu Bakar meminta Umar untuk duduk, maka ia pun menurutinya. Lalu Abu Bakar berpidato, “Siapa saja yang menyembah Muhammad maka ketahuilah bahwa Muhammad telah tiada. Dan barangsiapa yang menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah itu hidup dan tidak akan pernah mati.” Kemudian ia membacakan ayat Al-Quran Surah Ali ‘Imran ayat 144 yang bunyinya: wama Muhammadun illa Rasulun qad khalat min qablihi ar-rusulu. Afa-in mata aw qutila inqalabtum ‘ala a’qabikum. Wa man yanqalibu ‘ala a’qibaihi falan yadhurru allaha syai-an wa sayajzi allahu asy-syakirina. Artinya: “Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang Rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang Rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berpaling ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikit pun; dan Allah akan memberikan balasan kepada orang-orang yang bersyukur.”
Mendengar pidato Abu Bakar tersebut, kaum muslimin pun menangis sedih dan akhirnya mereka menyadari bahwa inilah kehendak Allah yang harus mereka terima.
Nabi meninggal pada usia 63 tahun dengan tidak meninggalkan harta benda berharga apapun. Nabi Muhammad adalah seorang pemimpin hebat, tetapi hidupnya sangat sederhana. Hal ini semestinya menjadi contoh bagi pemimpin sekarang. Semoga Allah selalu memberikan rahmat dan petunjuknya kepada kita semua.


Kesimpulan
Kisah di atas menyajikan banyak pelajaran buat kita, di antaranya:
  • Sakit bukan alasan untuk meninggalkan shalat. Banyak di antara kaum muslimin yang selama usia sehatnya selalu rajin ke masjid mendirikan shalat, tetapi beberapa hari menjelang kematiannya secara total meninggalkan shalat. Sikap meninggalkan shalat semacam ini sangat disayangkan.
  • Ketika Nabi SAW ditawarkan sebuah pilihan: kehidupan di dunia atau kehidupan di sisi Allah, Nabi SAW dengan tidak ragu-ragu memilih yang kedua. Inilah sikap muslim yang selalu dekat dengan Allah, dan inilah pula sikap yang benar (bukannya malah takut mati seperti umumnya manusia sekarang.)
  • Nabi SAW menunjukkan kasih sayang pada anak dan terus menjaga hubungan baik dengan anaknya. Orangtua harus meniru sikap Nabi yang menyayangi dan menghargai anak-anak, tidak hanya dengan berdiri menyambut kedatangan mereka tetapi juga dalam arti seluas-luasnya.
  • Keluarga Nabi seluruhnya hadir pada detik-detik Rasulullah menghembuskan nafas yang terakhir. Usahakan ini pulalah kondisi keluarga kita pada saat salah seorang dari anggota keluarga kita akan menjumpai Tuhannya. Anak jangan sampai tidak menemani orangtuanya yang sakaratul maut, walaupun harus meninggalkan pekerjaan yang nilainya berpuluh-puluh milyar sekalipun. Jadilah anak yang shaleh dengan berusaha hadir di samping orangtua saat sakaratul maut, jangan hanya mendengar dari jauh kabar kesakitan dan kematiannya.
  • Kita boleh bersedih dan menangis di saat orang dekat kita menghadapi sakaratul maut atau meninggal dunia. Tapi jagalah perasaan sedih tersebut, jangan sampai berlebih-lebihan seperti meratapi si mayat atau memukuli diri sendiri.
  • Seperti dicontohkan Nabi, hanya keluarga dekat sajalah yang menemani saat-saat terakhir anggota keluarga kita. Teman-teman, anggota masyarakat, tetangga cukup menunggu di luar. Tidak usah bergabung beramai-ramai menyaksikan orang yang sedang menjelang ajal.
  • Dalam menghadapi sakaratul maut mintalah agar disediakan air untuk mengusap wajah sambil membaca Allahumma a’inni ‘ala sakaratil maut. Mudah-mudahan Allah mengurangi sakitnya sakaratul maut.
  • Sekeras apapun kepribadian Anda, hendaklah Anda tunduk kepada kebenaran. Umar langsung menjadi “dingin” dan menerima berita kematian Rasulullah setelah mendengar ayat-ayat Al-Quran yang menegaskan adanya kematian bagi Rasul. Hati seorang mukmin seyogyanya lembut sekeras apapun watak dan perilakunya.
  • Contohlah kehidupan sederhana Rasulullah. Jangan terlena dengan gemerlapnya kehidupan dunia sehingga kita terjauh dari nilai-nilai hidup sederhana yang dicontohkan Rasulullah. Sukses tidak ditentukan oleh kemewahan duniawi, tapi oleh kedekatan seseorang dengan Allah SWT. (25/e)

August 24, 2009

Normalkan Aku

Berharap smua ini hnya mimpi.
Mimpi dr tidurku yg pnjang..
Berharap bila ku terjaga nanti,mimpi itu segera pergi..Dan smuany akan baik2 saja..normal!

Tp mungkinkah ini mimpi??
Ku ingin ada yg mengalihkan perhatianku..
Hingga tak ingin berada dlm masa ini..
TIDAK..!!

Aku sperti tertekan oleh waktu..Oleh keadaan..knapa ini terjadi..??
Aku tak bisa..

Menghilangkan Haus Saat Berpuasa

Berpuasa merupakan ibadah yang diwajibkan dalam agama islam terutama pada saat bulan suci Ramadhan karena kadar keimanan seseorang dapat dilihat jika dia melaksanakan puasa, jika seseorang tersebut memiliki keimanan yang kuat maka dalam kondisi dan situasi apapun akan tetap berpuasa demi menjalankan perintah Allah dan untuk lebih mendekatkan diri padaNYA.

Kebanyakan kita lebih tidak kuat menahan haus ketimbang menahan lapar pada saat berpuasa, pada saat berpuasa saat siang hari tenggorokan kita serasa sangat tercekik karena sangat hausnya,ada beberapa tips yang dapat dilakukan agar saat berpuasa kita dapat menahan haus kita dan tetap semangat dalam menjalankan puasa kita:

1. Makan sahur 30 menit sebelum waktu imsak
2. Minum segelas air hangat dengan komposisi 3/4 air panas dan 1/4 air biasa (setelah ini jangan makan atau minum apa-apa lagi)


Alasan mengapa kita merasakan haus pada saat berpuasa adalah salah satunya disebabkan oleh zat-zat yang tertinggal di tenggorokan sehingga mengurangi rasa haus pada saat berpuasa.

Selamat mencoba semoga tips ini dapat membantu mengurangi rasa dahaga kita saat berpuasa.

Menghilangkan Haus Saat Berpuasa

Berpuasa merupakan ibadah yang diwajibkan dalam agama islam terutama pada saat bulan suci Ramadhan karena kadar keimanan seseorang dapat dilihat jika dia melaksanakan puasa, jika seseorang tersebut memiliki keimanan yang kuat maka dalam kondisi dan situasi apapun akan tetap berpuasa demi menjalankan perintah Allah dan untuk lebih mendekatkan diri padaNYA.

Kebanyakan kita lebih tidak kuat menahan haus ketimbang menahan lapar pada saat berpuasa, pada saat berpuasa saat siang hari tenggorokan kita serasa sangat tercekik karena sangat hausnya,ada beberapa tips yang dapat dilakukan agar saat berpuasa kita dapat menahan haus kita dan tetap semangat dalam menjalankan puasa kita:

1. Makan sahur 30 menit sebelum waktu imsak
2. Minum segelas air hangat dengan komposisi 3/4 air panas dan 1/4 air biasa (setelah ini jangan makan atau minum apa-apa lagi)


Alasan mengapa kita merasakan haus pada saat berpuasa adalah salah satunya disebabkan oleh zat-zat yang tertinggal di tenggorokan sehingga mengurangi rasa haus pada saat berpuasa.

Selamat mencoba semoga tips ini dapat membantu mengurangi rasa dahaga kita saat berpuasa.

August 23, 2009

KAMU CANTIK !!!!

Saya cantik nggak sih?
Dulu saya pasti akan bilang: saya tidak cantik, saya mungkin bukan perempuan yang akan dilirik pria manapun.

Secara fisik...kulit saya terlalu sawo matang kalau tidak bisa dibilang hitam, hidung saya terlalu besar, badan saya gemuk, tidak banyak pilihan pakaian untuk saya.... belum lagi gigi yang tidak serapi orang lain....
Dari segi kepintaran, ya standar-lah. Tidak terlalu pintar, meski sudah pasti tidak bodoh. Dari segi harta, saya ini orang yang sederhana...

Setiap berjalan dengan perempuan mana pun, ialah yang akan dilirik, dan saya yang diabaikan. Kecuali bila saya diberi kesempatan bicara, barulah orang mulai memperhatikan saya. Ketika saya bergabung di teater, maka saya adalah orang yang paling sering mendapat peran yang aneh. Kalau ada peran untuk saya, yaa nggak jauh-jauh dari Mbok Emban hahaha...

Hanya saja, karena saya senang berteman dan selalu bersikap baik pada teman saya yang manapun, saya menjadi populer di kalangan teman-teman di masa sekolah dulu. Mereka juga memperhatikan saya karena saya mencukupi kebutuhan sekolah saya dengan menulis...,sesuatu yang pada saat itu mungkin mereka anggap hebat.

Lantas, di mana titik balik itu? Ketika saya pertama kali memakai jilbab tahun 1988!
Kehidupan saya berubah 180 derajat, termasuk pandangan saya mengenai kecantikan.
Tiba-tiba saya tak lagi ingin terpenjara oleh fisik sendiri. Menjaga kebersihan dan keindahan itu sesuatu yang bagus. Tapi membuat diri ini harus putih, berbadan ala gitar spanyol dan tergantung pada make up yang selalu mengoreksi wajah sejati kita, lalu suntik botox, operasi plastik ini itu, susuk....ow. ..tunggu dulu!

"Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik bentuk." (QS At Tiin: 4)

Mahasuci Allah yang telah menciptakan setiap orang menjadi pribadi yang unik dan berpotensi dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Fii ahsani taqwiim. Nah bagaimana fii ahsani taqwiim-nya saya? Ya, kulit yang hitam ini (alhamdulillah) , hidung yang besar (alhamdulillah, saya menghirup oksigen jauh lebih banyak dari yang lain! :)). Dan semua bentuk saya, dari ujung rambut hingga ujung kaki...Masya Allah...betapa saya syukuri. Inilah "fii ahsani taqwiim" saya! Sebaik-baik bentuk saya! Lalu...

Ah, bagi saya, kecantikan pada menjadi kata yang tak lagi rumit. It's so simple..., ketika kita makin dekat pada Allah, maka kita akan semakin cantik. Iman dan amal adalah resep cantik yang tak bisa ditawar. Wudhu dan senyuman bahkan menjadi obat anti aging paling top, yang takkan tergantikan :). Selanjutnya. ..ya tetap berusaha untuk lebih enak dilihat, misalnya selalu menjaga kebersihan wajah dan tubuh, menjaga keindahan dengan baju yang selaras, enak dilihat, dan semacamnya. Percayalah pada Allah, sebelum percaya pada diri sendiri!
Dan cantik di mata Allah? Bukankah itu tujuan utama para perempuan sejati?

Saya ingat ketika suami saya datang melamar, "Saya memilih kamu karena karaktermu yang sangat kuat. Perempuan yang cantik, pintar, dan baik itu sangat banyak..., tapi sedikit yang memiliki karakter kuat...." (Waaaah diingat terus kalimat ajaib ini! :))

Jadi?
Mari banyak bersyukur, jadikan ahlak mulia sebagai pakaian utama, dan berprestasilah!
Maka insya Allah...kita akan semakin cantik...:)

Sukses ya!

Mukjizat dibalik BISMILLAH :



السلام عليكم ورحمة الله وبركاته



BISMILLAH adalah sebutan/nama singkat dari lafaz 'BISMILLAHIR ROHMAANIR ROHIIM' yang berarti 'Dengan nama ALLAH Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.'



KEISTIMEWAAN BISMILLAH

1. Ditulis Qalam adalah BISMILLAH. Maka apabila kamu menulis sesuatu, maka tulislah BISMILLAH pada awalnya karena BISMILLAH tertulis pada setiap wahyu yang Allah turunkan kepada Jibrail.

2. 'BISMILLAH untukmu dan umahmu, suruhlah mereka apabila memohon sesuatu dengan BISMILLAH. Aku tidak akan meninggalkannya sekejap mata sejak BISMILLAH diturunkan kepada Adam.' (Hadith Qudsi)



3. Tatkala BISMILLAH diturunkan ke dunia, maka semua awan berlari ke arah barat, angin terdiam, air laut bergelora, mendengarkan seluruh binatang dan terlempar semua syaitan.



4. Demi Allah dan keagunganNya, apabila BISMILLAH itu dibacakan pada orang sakit akan menjadi obat untuknya dan apabila BISMILLAH dibacakan di atas sesuatu melainkan Allah beri berkat ke atasnya.



5. Barangsiapa yang ingin hidup bahagia dan mati syahid, maka bacalah BISMILLAH setiap kali memulai sesuatu perkara yang baik.



6. Jumlah huruf dalam BSMILLAH ada 19 huruf dan malaikat penjaga neraka ada 19 ( QS.ALMuddatsir: 30).Ibnu Mas'ud berkata: 'Barang siapa yang ingin Allah selamatkan dari 19 malaikat neraka maka bacalah BISMILLAH 19 kali setiap hari.'



7. Tiap huruf BISMILLAH ada JUNNAH (penjaga/khadam) hingga tiap huruf berkata, 'Siapa yang membaca BISMILLAH maka kamilah kekuatannya dan kamilah kehebatannya. '



8. Barangsiapa yang memuliakan tulisan BISMILLAH niscaya Allah akan mengangkat namanya di syurga yang sangat tinggi dan diampunkan segala dosa kedua orang tuanya.



9. Barangsiapa yang membaca BISMILLAH maka akan bertasbihlah segala gunung kepadanya.



10. Barangsiapa yang membaca BISMILLAH sebanyak 21 kali ketika hendak tidur, maka akan terpelihara dari gangguan syaitan, kecurian dan kebakaran, maut mendadak dan bala.



11. Barangsiapa yang membaca BISMILLAH sebanyak 50 kali di hadapan orang yang zalim, hinalah dan masuk ketakutan dalam hati si zalim serta naiklah keberanian dan kehebatan kepada si pembaca.

BISMILLAH adalah sebutan/nama singkat dari lafaz 'BISMILLAHIR ROHMAANIR ROHIIM' yang berarti 'Dengan nama ALLAH Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.'



Amal yang Membuka Pintu Surga

Tidak seperti biasanya, hari itu Ali bin Abi Thalib pulang lebih awal menjelang ashar.

Fatimah binti Rasulullah menyambut kedatangan suaminya yang sehari suntuk mencari rezeki dengan sukacita. Siapa tahu Ali membawa uang lebih banyak karena keperluan di rumah makin besar. Sesudah melepas lelah, Ali berkata kepada Fatimah. "Maaf sayangku, kali ini aku tidak membawa uang sepeserpun." Fatimah menyahut sambil tersenyum, "Memang yang mengatur rezeki tidak duduk di pasar, bukan? Yang memiliki kuasa itu adalah Allah Ta'ala." "Terima kasih," jawab Ali. Matanya memberat lantaran isterinya begitu tawakal. Padahal keperluan dapur sudah habis sama sekali. Walau demikian Fatimah tidak menunjukan sikap kecewa atau sedih.

Ali lalu berangkat ke masjid untuk menjalankan shalat berjamaah. Sepulang dari shalat, di jalan ia dihentikan oleh seorang tua. "Maaf anak muda, betulkah engkau Ali anaknya Abu Thalib?" Ali menjawab dengan heran. "Ya betul. Ada apa, Tuan?". Orang tua itu mencari kedalam kantongnya sesuatu seraya berkata: "Dahulu ayahmu pernah kusuruh menyamak kulit. Aku belum sempat membayar upahnya, ayahmu sudah meninggal. Jadi, terimalah uang ini, sebab engkaulah ahli warisnya." Dengan gembira Ali mengambil haknya dari orang itu sebanyak 30 dinar.

Tentu saja Fatimah sangat gembira memperoleh rezeki yang tidak di sangka-sangka ketika Ali menceritakan kejadian itu. Dan ia menyuruh membelanjakannya semua agar tidak pusing-pusing lagi merisaukan keperluan sehari-hari.

Ali pun bergegas berangkat ke pasar. Sebelum masuk ke dalam pasar, ia melihat seorang fakir menadahkan tangan, "Siapakah yang mau menghutangkan hartanya karena Allah, bersedekahlah kepada saya, seorang musafir yang kehabisan bekal di perjalanan." Tanpa berfikir panjang, Ali memberikan seluruh uangnya kepada orang itu.

Pada waktu ia pulang dan Fatimah keheranan melihat suaminya tidak membawa apa-apa, Ali menerangkan peristiwa yang baru saja dialaminya. Fatimah, masih dalam senyum, berkata, "Keputusan kanda adalah yang juga akan saya lakukan seandainya saya yang mengalaminya. Lebih baik kita menghutangkan harta karena Allah daripada bersifat bakhil yang di murkai-Nya, dan yang menutup pintu syurga untuk kita."

AIRMATA di Hari Lebaran

Matahari baru saja terbit. Gema suara takbir yang bersahutan sejak tadi sore semakin jelas terdengar dari corong-corong masjid. Orang-orang dengan

pakaian bagus bergegas memasuki sebuah mesjid besar di salah satu jalan

di Jakarta. Kebanyakan mereka memakai busana Muslim dengan kepala ditutupi kopiah. Selembar sajadah terselempang di pundak mereka.

Sebagian wanita tampak sudah memakai mukena sejak berangkat dari rumah.

Sebagian lainnya berpakaian kebaya sambil menjinjing mukena dan sajadah.

Anak-anak tidak lupa dibawa serta.

Meskipun sebagian besar jamaah berjalan kaki, namun tidak sedikit diantara

mereka yang datang ke masjid itu berkendaraan, baik sepeda motor maupun

mobil.Kebanyakan mobil-mobil yang datang dipenuhi oleh seluruh anggota keluarga.

Perasaan gembira tampak jelas pada wajah-wajah mereka yang penuh senyum.

Maklumlah, hari ini adalah Hari Raya Idul Fitri, hari kemenangan umat

Islam, setelah satu bulan lamanya mereka menjalankan ibadah Ramadhan.

Suara takbir semakin menggema. Jamaah semakin padat memenuhi ruangan

masjid yang luas itu. Sebagian mulai tampak membanjiri teras masjid

karena bagian dalam masjid sudah penuh. Sebentar saja, teras pun penuh terisi jamaah.

Beberapa anak kecil memanfaatkan kesempatan itu untuk menawarkan koran

bekas kepada jamaah yang baru datang. Di Jakarta, apa pun bisa dijual,

tak peduli di hari raya seperti ini.

Bukan hanya anak-anak penjaja koran bekas saja yang sedikit "mengganggu

pemandangan"(tm) pagi itu. Beberapa pengemis pun tampak berjejer di depan

gerbang masjid menyambut para jamaah dengan menyodorkan baskom plastik.

Beberapa diantara mereka menggendong bayi yang masih mungil.

Seorang anak laki-laki dengan wajah kusut dan pakaian yang masih kotor

terlihat berdiri di depan gerbang. Sebut saja namanya Husein. Usianya

sekitar tujuh tahun. Ragu-ragu ia memasuki gerbang masjid.

Ia tahu kalau hari ini adalah Hari Raya Idul Fitri, sehingga ia ingin

masuk ke dalam masjid untuk ikut merayakannya dengan sholat Id. Akan

tetapi ia juga sadar kalau keadaan dirinya yang kusut dan tak terurus itu

bisa menjadi pusat perhatian jamaah lain yang berpakaian rapi.

Husein memang mematung di depan gerbang. Beberapa rombongan jamaah yang hendak masuk ke masjid menyadarkan dirinya untuk segera menyingkir dan memberi jalan kepada mereka. Anak itu segera menepi. Diurungkan niatnya untuk masuk ke gerbang masjid.

Kini ia sandarkan tubuhnya di pagar besi yang mengelilingi masjid. Dari

pagar itu ia bisa melihat bagaimana ramainya suasana halaman masjid oleh

para jamaah dengan pakaian baru aneka warna. Anak-anak seusianya tampak

duduk bersila di samping orang tua mereka dengan baju baru, kain sarung

baru dan peci yang juga baru. Kontras sekali dengan dirinya yang lusuh

oleh debu dan pakaian yang kotor.

Terbayang dalam ingatannya ketika tahun-tahun lalu ia masih bisa menikmati

suasana lebaran yang penuh kebahagiaan bersama kedua orang tuanya.

Pagi-pagi, ia sudah dibangunkan oleh tangan lembut ibunya. Terdengar suara

takbir dari masjid dekat rumahnya. Kue-kue dan ketupat tersaji di meja

makan. Ia dan anak-anak seusianya tidak lupa ikut orang tua mereka sholat

dimasjid atau tanah lapang.Tawa canda tampak dari mereka setiap kali

bertemu. Mereka seolah saling memperlihatkan baju baru yang mereka pakai.

Tapi itu dua tahun lalu, ketika kedua orang tuanya masih berada di

sisinya. Sebab beberapa bulan selepas kenangan manis itu, kedua orang

tuanya harus bercerai. Sebagai seorang anak kecil, ia tidak mengerti

mengapa kedua orang tuanya harus bercerai, sehingga ia harus menjadi

korban dari sikap egoisme kedua orang tuanya.

Beberapa bulan kemudian , ia masih bisa merasakan kasih sayang ibunya ,

meski tidak tahu lagi kemana ayahnya pergi. Tetapi lewat tiga bulan dari

perceraian kedua orang tuanya, ibunya terpaksa kawin lagi dengan lelaki

lain. Parahnya, lelaki itu juga membawa ibunya pergi ke Jakarta. Konon,

ayah tirinya itu punya pekerjaan di Jakarta meskipun hanya sebagai pekerja kasar.

Husein sendiri dititipkan kepada neneknya dari pihak ibu. Maklumlah sejak

menikah, ayah dan ibunya memang menumpang di rumah neneknya itu. Karena

itu, Husein sudah dekat dengan sang nenek meskipun tetap saja ia merasakan

kehilangan kasih sayang kedua orang tuanya. Kalau saja ia besar, ia ingin

sekali meninggalkan neneknya dan pergi ke Jakarta untuk menyusul kedua orang tuanya.

Sebenarnya, neneknya sendiri tidak memiliki penghasilan yang memadai.

Diusianya yang sudah uzur, ia terpaksa menghidupi dirinya dan cucunya dengan

kerja serabutan. Kadang ia masih ikut menjadi kuli di sawah atau kerja apa

saja yang bisa mendatangkan sesuap nasi bagi dirinya bersama cucunya.

Husein sendiri kerap kali membantu neneknya. Ibunya yang konon ikut

suaminya ke Jakarta tidak kunjung kabar beritanya. Jangankan mengirimkan

uang untuk mereka, mengirimkan kabar saja tidak pernah.

Sampai akhirnya derita yang harus ditanggung Husein mencapai puncaknya

ketika minggu lalu sang nenek pun akhirnya pergi untuk selama-lamanya.

Neneknya meninggal dunia setelah dua hari menderita sakit. Para tetangga

berusaha mencari alamat ibunya untuk mengabari perihal kematian neneknya

itu. Tetapi tak satu pun yang tahu dimana alamat ibu Husein berada.

Akhirnya jenazah sang nenek terpaksa dimakamkan tanpa kehadiran anak

perempuan satu-satunya itu.

Selepas neneknya meninggal, beberapa saudara jauh dari neneknya mencoba

merayu Husein agar mau tinggal di rumah mereka. Akan tetapi Husein

tampaknya tidak bisa menerima kebaikan hati mereka. Mungkin ia merasa

kurang mengenal mereka.

Maklumlah mereka memang saudara jauh yang jarang datang ke rumah neneknya.

Akhirnya, satu hari setelah kematian neneknya, Husein nekad pergi

meninggalkan kampung halamannya. Dengan bekal seadanya, ia pergi ke

Jakarta untuk mencari ibunya. Ia sendiri tidak pernah membayangkan seperti

apa sesungguhnya kota Jakarta. Ia memang pernah melihatnya, tetapi hanya

lewat sinetron di televisi.

Husein pergi ke Jakarta dengan menumpang beberapa kendaraan. Dari

kampungnya di sebuah desa di Jawa Barat, ia menumpang mobil bak terbuka

yang kembali ke kota Kabupaten setelah mengantarkan barang-barang dagangan

seorang pemilik toko.

Beruntung sang sopir mau mengantarkannya sampai ke terminal. Dari terminal

ia menumpang bus jurusan Jakarta dengan gratis karena kebaikan sang

kondektur yang kasihan melihat Husein. Apalagi, seminggu menjelang Idul

Fitri seperti ini, bus yang ditumpanginya justru kosong jika menuju Jakarta.

Sampai di Kampung Rambutan, Husein langsung bertanya ke sana kemari

menanyakan orang-orang yang ditemuinya.

Ia mengira mencari orang di Jakarta sama mudahnya seperti mencari orang di

kampungnya. Ternyata, semua orang yang ditanyainya malah memarahi

kebodohannya yang mencari orang tuanya tanpa kejelasan alamat sedikit pun.

Husein tidak mau menyerah. Ia merasa sudah terlanjur sampai di Jakarta.

Pantang baginya kembali ke kampung halamannya. Apalagi ia merasa sudah

tidak ada lagi saudaranya di kampung halamannya. Untuk apa kembali lagi?

Sementara di ibukota ini, ia masih memiliki peluang untuk menemukan ibunya,

meskipun ia tidak tahu sampai kapan cita-citanya itu bisa terwujud.

Untuk mengganjal perutnya, ia berusaha mengamen dari satu bus ke bus

lainnya tanpa menggunakan alat musik apa pun. Ia mengamen hanya

bermodalkan suara dan tepuk tangannya saja. Jika malam menjelang, ia

mencari tempat tidur di pinggir-pinggir toko atau terminal. Beruntung ia

belum pernah dijahili oleh para preman.

Dan pada hari kelima kedatangannya di Jakarta, Idul Fitri pun tiba.

Suara orang ramai keluar dari masjid menyadarkan lamunan Husein. Anak-anak

seusianya berlarian dengan baju baru. Sebagian lainnya bergandengan tangan

dengan ibu bapaknya. Tiba-tiba Husein kembali teringat ibu bapaknya. Wajah

neneknya juga berkelebat di benaknya. Tanpa disadari, setetes air hangat

terbit di sudut kelopak matanya. Ia benar-benar merindukan orang-orang

yang dicintainya itu.

Ternyata, tanpa ia sadari, sepasang suami isteri yang mobilnya harus antri

keluar dari gerbang masjid, memperhatikan tingkah lakunya. Mereka trenyuh

menyaksikan seorang anak yang berwajah polos dengan penampilan kusut

tampak melamun menerawang denga air mata yang tak mampu ditahan. Mereka

tidak bisa membayangkan bagaimana jika nasib serupa menimpa anak-anak

mereka, meskipun sampai saat ini mereka belum juga dikaruniai seorang anak.

Suasana gerbang masjid yang semrawut membuat mobil pasangan yang sudah

tujuh tahun belum dikaruniai anak ini tidak bisa bergerak. Entah apa yang

menggerakkan hati wanita itu, ketika tiba-tiba ia membuka pintu mobil.

Sejenak ia menatap wajah suaminya. Mata sang suami tampak memberi isyarat

kalau ia menyetujui tindakan isterinya.

Sang isteri bergegas menghampiri Husein yang hendak bersiap pergi

meninggalkan tempat itu. Sedikit gugup dan agak kesulitan untuk memulai

menyapa Husein, perempuan yang sudah lama merindukan hadirnya seorang anak

dalam rumah tangganya itu, akhirnya memberanikan diri menuruti naluri rasa

sayangnya menyapa Husein.

"Ibumu dimana?" tanya perempuan itu. Husein terkejut bukan kepalang. Ia

tidak mengira kalau perempuan itu ternyata menyapanya. Padahal, ia belum

sempat menyeka air matanya.

Husein tidak mampu menjawab pertanyaan lembut itu. Ia seolah menemukan

kelembutan seorang ibu yang begitu lama dirindukannya. Ia hanya mampu

menggeleng karena air matanya semakin deras mengucur di pipi.

"Dimana ibumu?" tanya wanita itu lagi.

Husein berusaha keras melawan perasaannya, tetapi ia tidak mampu.

Berkali-kali ia mencoba mengusap air matanya, tetapi air bening itu seolah

tumpah begitu saja, tak mampu dibendungnya.

Perempuan itu tampaknya semakin penasaran sekaligus merasa kasihan kepada

Husein. Ia segera membungkuk, lalu duduk berjongkok agar bisa lebih dekat

lagi dengan anak malang itu. Diberanikan dirinya untuk menyentuh kepala

Husein. Lalu ia mengusapnya perlahan-lahan.

"Siapa namamu?" tanya wanita itu sambil menatap wajah Husein. Wanita itu

melihat kepolosan di mata anak itu, juga duka yang begitu dalam. Tampaknya

ia bisa membaca kepedihan dan duka Husein.

Mendapat perlakuan penuh kasih seperti itu, Husein semakin haru. Ia tidak

habis pikir. Betapa tidak, hampir satu minggu ia menjelajah ibukota

mencari ibunya, tetapi tak ada satu orang pun yang bersikap baik padanya,

apalagi menunjukkan perhatian yang begitu besar seperti wanita ini.

Sambil mengusap air matanya, ia mencoba memandang wanita itu. Wanita itu

masih memandangnya dengan tatapan penuh kasih seorang ibu. Aneh, tiba-tiba

perasaan haru yang besar merayap di hati Husein. Ia seolah merasakan kembali

tatapan dan kasih sayang ibunya yang sudah lama tidak dirasakannya. Tanpa

sadar, ia memeluk wanita itu, seolah memeluk ibunya sendiri yang begitu

lama tidak pernah mendekapnya. Air mata pun semakin deras mengalir dari

pipinya membasahi busana Muslimah wanita itu.

Wanita itu segera menyambutnya. Ia mengelus punggung anak malang itu.

Tanpa terasa, air matanya ikut menitik dan jatuh di pipinya. Ia bisa

merasakan kesedihan dan kerinduan seorang anak yang mendambakan kehangatan

orang tuanya. Perlahan ia lepaskan pelukannya dan dipegangnya pundak

Husein dengan lembut.

"Kamu tinggal dimana?" tanya wanita itu penuh harap.

Matanya benar-benar menyelidik, berharap Husein segera menjawabnya,

saya tidak punya rumah di sini. Saya mencari ibu. Katanya ibu ke

Jakarta,"jawab Husein.

"Dimana tinggalnya?" tanya wanita itu lagi.

Husein menggeleng, tetapi kemudia ia berucap, "Sudah hampir setahun ibu

pergi. Saya tidak tahu kemana. Kata nenek, ibu dibawa bapak tiri saya ke

Jakarta. Jadi saya pergi ke Jakarta. "Dimana nenekmu?" tanya wanita itu.

"Nenek meninggal satu minggu yang lalu di kampung. Saya, saya tinggal

sendiri. Bapak sudah lama pergi. Bapak kawin lagi. Saya tidak tahu

dimana," cerita Husein.

Mendengar pengakuan polos Husein, wanita itu semakin terharu. Naluri

keibuannya yang lembut membuatnya tak mampu menahan tetesan air bening

yang perlahan merambat di pipinya. Suaminya yang sejak tadi menunggu di

mobil yang sudah menepi, akhirnya turun juga. Ia bisa melihat keharuan di

mata isterinya, didekatinya isterinya sambil berjongkok memandang Husein.

"Maukah kamu menganggap saya ibumu?" tanya wanita itu.

Husein tidak bisa berkata apa-apa. Ia hanya mampu memandang sebentar

sepasang suami isteri yang menatapnya penuh haru dan kasih. Ia

membayangkan, betapa bahagianya jika dua orang di depannya itu adalah ayah

dan ibunya, dua orang yang begitu dirindukannya.

"Maukah engkau tinggal bersama kami? Anggaplah kami orang tuamu," ujar

wanita itu dengan suara sedikit bergetar. Husein semakin terharu. Perlahan

ia tegakkan kepalanya yang sejak tadi lebih banyak tertunduk.

Mata polosnya menatap sepasang suami isteri di depannya dengan penuh tanya.

"Ikutlah dengan kami," tiba-tiba suami perempuan itu ikut bicara. Ia

memegang bahu Husein. Lagi-lagi Husein tidak mampu menahan harunya. Ia

rebahkan wajahnya di bahu lelaki itu. Air matanya belum juga reda. Isteri

lelaki itu kembali mengusap kepala Husein.

Jangan takut, Nak. Meskipun orang tuamu belum engkau temukan, kami

bersedia menjadi pengganti mereka. Jadilah anak angkat kami," bujuk isterinya lagi.

Suami wanita itu mengangkat kepala Husein dan kembali memandangnya dengan

penuh rasa sayang. Sorot matanya menunjukkan betapa ia benar-benar ingin

mengajak Husein menjadi bagian dari keluarganya.

"Ikutlah dengan kami. Jadilah anak angkat kami," ucap lelaki itu sambil

memegang tangan kanan Husein. Isterinya pun segera berdiri dan memegang

tangan kiri Husein.

Tanpa bisa menolak lagi, Husein pun mengikuti kedua pasangan suami isteri

itu menuju mobil mereka. Begitu mobil dibuka, Husein berhenti sebentar. Ia

ragu-ragu. "Tak apa. Masuklah! Anggaplah kami orang tuamu!" ujar si suami.

Setelah Husein masuk, mobil pun segera pergi diikuti tatapan jamaah lain

yang tampak keheranan.

Sejak saat itu, Husein tinggal di rumah pasangan suami isteri tadi. Ia

dianggap anak oleh mereka. Tapi, Husein tetap tidak menyerah. Ia terus

berusaha menemukan kedua orang tuanya meskipun sampai hari ini, setelah

satu tahun kedatangannya di ibukota, usahanya tetap sia-sia.

Husein hanyalah salah satu contoh dari anak-anak yatim yang masih

beruntung karena masih ada orang yang mau mengasihinya. Masih banyak

anak-anak kita yang berkeliaran di jalan-jalan tanpa seorang pun yang

peduli apalagi melindungi dan mengasihi mereka. Semoga di hari yang fitri

nanti kita bisa berbagi kebahagiaan kepada mereka yang kurang beruntung,

terutama anak-anak yatim di sekitar kita.

Amiin.

Hidayah, Intisari Islam)